Translate

Jumat, 17 Februari 2017

Menyoal Makna "NKRI Harga Mati"

MENYOAL “NKRI Harga Mati”
Banyak suara-suara sumbang menuduh aksi tuntutan massa terhadap Basuki beberapa lalu adalah upaya memecah belah bangsa, kerukunan, kedamaian, kebinekaan atau entah apalagi yang disuarakan. Bahkan ada yang latah bersuara bahwa itu adalah mengganggu “harga mati” NKRI.
Pertanyaan yang baik terkait persoalan ini adalah apa yang dimaksud dengan semboyan NKRI Harga Mati, dan adakah relevansi penuntut keadilan dianggap anti NKRI ?
Jika semboyan tersebut adalah kesatuan geografis gugusan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke, maka sebutan Anti NKRI hanya layak bagi gerakan separatis. Jika NKRI dimaknai sebagai sebagai sistem sentralistik yang diperlawankan dengan federasi maka “Otonomi Daerah” saat ini berpeluang untuk dikritik dan dikaji ulang, karena dianggap mereduksi prinsip kesatuan.
Jika semboyan tersebut merujuk pada Ideologi Pancasila, maka PKI adalah bentuk nyata anti NKRI.
Andai bentuk negara dan pemerintahan adalah makna dari NKRI, maka  khilafah adalah ide anti NKRI. Kenyataan-kenyataan ini menegaskan bahwa jika sebuah pernyataan tanpa menggunakan rujukan yang valid dan jelas, maka pada akhirnya akan memunculkan banyak makna semu.
Adapun jika merenung pada bunyi Pembukaan UUD 45, maka yang dimaksud NKRI, adalah Negara Republik Indonesia Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur, yang Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsanya dan seterusnya.
Apabila tawaran makna ini diterima, maka bukan hanya gerakan separatis saja yang berhak divonis sebagai anti NKRI, tetapi para pejabat dan pemimpin yang tidak adil, serta para koruptor adalah mereka yang layak disebut anti NKRI, karena korupsi dan ketidak adilan akan merusak kesejahteraan, kerukunan, kedamaian, dan bahkan memunculkan disintegrasi bangsa.
Jadi..mengatakan aksi umat yang menuntut keadilan adalah anti NKRI, maaf saya katakan “Ndasmu..!!!”. Jangan menggunakan sebuah semboyan untuk memukul orang lain hanya karena beda persepsi. Justru kecintaan mereka terhadap NKRI diwujudkan dengan mengawal keadilan di negeri ini.

Allah A’lam.


0 komentar:

Posting Komentar