3 (Tiga) Perintah Nabi SAW
Umarwan Sutopo*
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Segala puja
milik Alloh semata dan baginya pula segala puji. Sungguh, karenaNya kita bisa
berkumpul di sini dalam rangka melaksanakan kewajiban shalat jumat.
Curahan
nikmat yang Alloh berikan hendaknya kita terima dengan penuh kesyukuran melalui
peningkatan iman dan taqwa kepada Alloh SWT. Peningkatan iman dan taqwa semoga menjadi wasilah kebahagiaan kita di
dunia maupun di akhirat, aamiin.
Shalawat dan
salam semoga selalu terhatur kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah
membimbing umatnya dari zaman kegelapan jahiliyah menuju cahaya iman.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah..
Allah SWT telah
memuji panutan kita, baginda Muhammad SAW sebagai panutan terbaik bagi siapa
saja yang menginginkan kebahagiaan dunia dan akhirat melalui firmannya:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللهَ وَالْيَوْمَ اْلآخِرَ وَذَكَرَ
اللهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Al-Ahzab: 21)
Manusia yang
digelari dengan al amiin (yang dapat dipercaya) ini dalam salah satu hadisnya
memberikan perintahnya kepada kita yang diabadikan dalam hadis riwayat
Tirmidzi:
عن ابى ذر جندب ابن جناده و ابي عبد الرحمن معاد ابن جبل عن الرسول قال : اتق
الله حيث ما كنت واتبع السيّئة تمحها و خالق الناس بخلق حسن (رواه الترمذى ) وقال
حديث حسن
Dari Abi Zar Jundub Ibn Junadah dan
Abi ‘Abdurrahman Mu’ad Ibn Jabar dari Rasulullah SAW bersabda: “Bertakwalah
dimanapun dan bagaimanapun kalian berada, dan iringilah keburukan dengan
kebaikan niscaya ia akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak
yang baik”.
Jamaah Jum’at
yang dirahmati Allah..
Ada 3 (tiga)
perintah/ pesan yang bisa diambil dari hadis Rasulullah SAW di atas, dimana
yang pertama adalah :
Perintah bertaqwa dalam setiap situasi dan kondisi, artinya taqwa tidak
terbatas pada ruang dan waktu. Di masjid bertaqwa melalui kekhusyukan
beribadah, di pasar pun harus bertaqwa dengan melakukan jual beli yang
syariatkan oleh agama. Di majelis taklim bertaqwa melalui penambahan ilmu
agama, di kondanganpun bertaqwa dengan tidak menggibah/ menggunjing orang lain.
Taqwa yang tidak mengenal ruang dan kesempatan.
Hadis tersebut di atas juga menegaskan ketaqwaan yang tidak mengenal
waktu, waktu susah/gagal dalam kehidupan bertaqwa dengan tidak memaki-maki
takdir, tetapi menghadapinya dengan penuh kesabaran. Waktu senang/ sukses pun
bertaqwa melalui bersyukur serta tidak
takabur/ menyombongkan diri. Karena makna taqwa secara sederhana adalah
pelaksanaan perintah-perintah Alloh dan penghindaran dari segala larangannya.
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah..
Perintah/ pesan yang kedua dari baginda Nabi Muhammad SAW melalui hadis
tersebut di atas adalah mengiringi perbuatan buruk, dosa ataupun kemaksiatan
dengan perbuatan-perbuatan baik dan terpuji.
Siapa sih
diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa?
Siapa sih
diantara kita yang tidak pernah berbuat salah dan khilaf?
Saya fikir
para jama’ah bisa menjawabnya dengan kejujuran.
Kita adalah
manusia yang mempunyai 2 (dua) potensi sekaligus, yaitu potensi kebaikan dan
keburukan, sebagaimana diterangkan dalam al Qur’an:
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
(Maka kami
ilhamkan kepadanya keburukan dan ketaqwaan) Al Syams: 8.
Tetapi Allah dengan segala
keadilannya memberikan kepada manusia jalan untuk menebus itu semua, yaitu
selain bertaubat juga dengan mengiringinya melalui perbuatan-perbuatan yang
baik, terpuji ataupun amal shalih. Bahkan Rasulullah dengan bahasa yang indah
bersabda Dari sahabat Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ
خَطَّاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam (manusia) pasti sering berbuat kesalahan “Dan
sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang mau bertaubat.” (H.R.
Ibnu Majah no. 4251 dan lainnya).
Jamaah Jum’at yang dirahmati All.ah..
Adapun perintah terakhir dari hadis tersebut di atas adalah bemuamalah/
bemua’sarah ataupun bergaul dan berinteraksi dengan manusia, teman, saudara,
kerabat dan orang-orang yang ada dengan ahlak, dengan pergaulan, dengan
interaksi yang baik. Berakhlak karimah (ahklak yang terpuji) merupakan salah
satu dari inti diutusnya Rasulullah SAW, bukankah beliau bersabda dalam salah
satu hadisnya:
إِنَّمَابُعِثْتُ
لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku
hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” Ahmad bin Hambal dengan lafadz
ini dalam Musnad-nya 2/381.
Pemaknaan akhlak
karimah (mulia) menyangkut banyak hal, misalnya bagaimana
akhlak anak muda dengan orang-orang tua dan begitupula sebaliknya, Rasulullah
bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَناَ
“Bukan termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang muda diantara
kami dan tidak menghormati orang yang tua” (HR. At-Tirmidzy, dishahihkan Syeikh
Al-Albany).
Salah satu Hadis Nabi SAW yang
merangkum tentang berakhlak yang baik adalah:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ
خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. [رواه البخاري ومسلم
“Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam saja, barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan
tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
muliakanlah tamunya”. (Bukhori Muslim).
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah..
Demikian
Khutbah singkat ini, semoga kita mampu menjalankan 3 perintah Nabi di atas,
yaitu bertaqwa tanpa batas ruang dan waktu, mengiringi perbuatan buruk dengan
kebaikan, dan berahklak karimah kepada sesama manusia. Dengan pelaksanaan tiga
hal ini semoga kita termasuk orang yang beruntung baik di dunia maupun di
akhirat aamiin.
*Peserta KMM 2 kelompok KW 1-B







0 komentar:
Posting Komentar