Translate

KI TOPO JOYO BINANGUN

HIDUPLAH DALAM GERAKAN KEBENARAN AGAR ENGKAU DIMASUKKAN DALAM GOLONGAN ORANG-ORANG YANG BENAR, MESKI SAAT INI KAMU BUKANLAH ORANG YANG BENAR.

Pantai Alexanderia Egypt

Demi masa, Manusia dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.

Masa Laloe

Anda tidak mungkin lagi merubah masa lalu, yang mungkin anda lakukan adalah meratapinya atau mensyukurinya untuk pijakan menatap masa depan.

Benteng Sholahuddin Al Ayyubi Alexanderia

Bersama KH. Fathullah Amin LC.

Al Azhar Conference Center (ACC)

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 21 Agustus 2017

KEARIFAN

Sebagian orang berlomba fasih berkata dan banyak menulis untuk kebaikan, maka baginya adalah kebaikan itu sendiri. Tetapi sebagian lagi ada yang berlomba untuk disebut sebagai cendekiawan, namun sesungguhnya ukuran kecerdasan tidaklah selalu berbanding lurus dengan banyaknya kata dan tulisan, bukankah orang-orang tua kita pernah bersenandung bahwa "tong kosong, pasti bunyinya nyaring". Betapa banyak orang yang menulis dan berkata, tetapi tidak mengerti apa yang ia tuliskan dan ucapkan.


Sebagian orang menahan-nahan diri dari banyak bicara dan menulis karena takut tergelincir lisan dan tanggannya. Tetapi sebagian lainnya berdiam karena ketakutan, kebodohan dan apatis dalam menyuarakan kebenaran, Para penyair Arab pun menyindir mereka sebagai "keledai dungu".

Allah A'lam

Minggu, 20 Agustus 2017

TAKUT


Mereka yang pernah dan sedang mencintai..., ditinggalkan atau meninggalkan adalah menakutkan

Mereka yang sedang memiliki..., kehilangan adalah menakutkan

Mereka yang sedang mencari...., kembali dengan tangan hampa adalah ketakutan

Mereka yang sedang berusaha..., kegagalan adalah menakutkan

Rasa takut adalah bagian dari takdir manusia, ia akan mengejarnya dalam ruang dan waktu.
Ia bisa mendorong manusia menjadi lebih baik, sekaligus membunuhnya perlahan-lahan
Saat ketakutan menjadi pembunuhnya, maka sesungguhnya yang layak ditakuti bukan "pembunuhan" itu, melainkan "ketakutan" itu sendiri.

Saat ketakutan justru mendorongnya menjadi lebih baik, maka bersyukurlah, karena sesungguhnya ia akan lulus ujian sebagaimana dalam firmanNya (2:155)

Allah A'lam

Kamis, 03 Agustus 2017

KEBAHAGIAAN*

Hari ini saya  merenung… saat kelelahan bekerja mulai mendera dan membosankan, adakah kebahagiaan di balik rutinitas yang melelahkan ini?

Kemarin-kemarin, saat rindu memuncak dan cinta menyandera dalam kesendirian, kesepian atau bahkan keramaian, saya bertanya adakah kebahagiaan yang bisa saya ambil dari cinta dan rindu dengan segala kegilaannnya yang tercipta itu?

Esok-esok, orang yang sudah mulai atheis akan bertanya penuh heran, adakah kebahagiaan di balik penghambaan terhadap Tuhan?

Bukankah ada keindahan mawar di balik duri-durinya yang tajam, ada kelezatan di balik asamnya garam, dan ada kesehatan di balik baunya bau ketek?

Ah..ia benar, pasti ada kebahagiaan dan ada kenikmatan di sana. Kelelahan menyimpan kebahagiaan yang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mampu menangkapnya, lihatlah senyum seorang ibu yang mengusap kandungannya. Ia menikmati nikmat lelah yang tidak bisa dinikmati kecuali oleh mereka yang berharap untuk bisa mengandung.

Ada kebahagiaan dan kenikmatan di balik rindu dan cinta. Lihatlah, betapa rindu dan cinta menjadi bagian dari alasan untuk tabah menunggu, tabah untuk berharap, dan tak lelah untuk bermimpi, meski secara logika penungguan, pengharapan, dan impian itu mustahil, tetapi toh, orang yang merindu dan mencinta tidak pernah untuk berhenti.

Ada kebahagiaan dan ada kenikmatan di balik penghambaan, meski naluri manusia menolak menjadi hamba, karena penghambaan adalah bentuk ketertundukan, keterkungkungan dan kepatuhan. Tidak ada kebahagiaan dan kenikmatan yang diharapkan dari kehidupan seorang hamba. Tetapi lihatlah Para sufi saleh yang ter-jazdab oleh nikmatnya menghamba kepada Tuhan (Allah). Mereka menolak kenikmatan di balik kebebasan menjadi manusia merdeka, dan justeru mendapatkannya di balik penghambaan.

Allah A’lam.


*Renungan