Translate

Senin, 03 April 2017

KEDEWASAAN*


Pernahkah dulu kita berfikir bahwa kebahagiaan kita terbelenggu oleh masa remaja dan kekanak-kanakan? Dimana orang tua dan mereka yang merasa tua begitu terasa sah-sah saja untuk melontarkan kata “jangan” atau bahkan  “awas ya” atas keinginan dan khayalan kita yang begitu banyak macamnya.

Padahal, jika kamu mau jujur untuk mengatakan “iya”, masa itulah sebenarnya keindahan yang telah terlewat dan tak mungkin kembali, dimana saat kita ingin menangis, maka menangis sajalah, saat kita tertawa, tertawa sajalah, bahkan saat ingin menjeritpun, maka menjerit sajalah.

Kini, kita tidak bisa lagi sekedar menangis, tersenyum atau bahkan tertawa dan menjerit. Kita mungkin justru akan akrab dengan senyum yang dipaksakan, tangis yang ditahan, marah atau yang dipendam, sehingga..disaat yang sama kita harus benar-benar faham kapan dan dimana saat menangis, tersenyum ataupun tertawa yang tepat.

Diantara kedewasaan adalah saat benar-benar menyadari bahwa selalu ada pengorbanan betapapun kecilnya untuk sebuah senyum. Harus siap dengan resiko atas segala pilihan dan tindakan, bahkan jika dulu saat kecil sekelilingnya lah yang membuat kita tertawa, maka saat ini kita lah yang harus membuat kita tertawa

Allah A’lam
*Sepenggal renungan untuk kita

0 komentar:

Posting Komentar