MAKNA ISTIR’JA’
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَبَشِّرِ الصَّابِرِيْنَ. الَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ
“Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.’ Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 155-157).
انَا لله
Sesungguhnya kami adalah milik Allah, karena kehendakNya kami ada dan tanpanya maka ketidaaanlah yang ada.
Sesungguhnya milik kami adalah milikNya, titipannya, tanpa kemurahannya, kita tidak memiliki apapun untuk diakui sebagai milik. Harta benda, Keluarga, bahkan pekerjaan maupun jabatan.
و انا اليه راجعون
Dan sesungguhnya kami serta apa yang kami akui sebagai milik, semuanya akan kembali padanya. Jiwa, raga, harta benda, keluarga, harta, jabatan dan lain sebagainya.
Mereka yang mampu memahami dan menginsyafi istirja’ akan menemukan kebaikan dalam hidupnya. Karena menyadari bahwa semua hal dikembalikan kepada Allah. Kepemilikan yang diakui sebagai titipan, baik kecerdasan akal, keelokan dan keindahan tubuh, berlimpahnya harta benda, anak cucu, maupun gelar, pekerjaan dan pangkat yang dimiliki semata-mata hanyalah karunia yang dititipkan Allah. Usaha manusia untuk mendapatkannya hanya sebatas memproses, bukan menghasilkan/ menentukan hasil. Dengan demikian, maka rasa sombong, riya’ maupun ujub bisa diminimalisir maupun dihindari. Tidak muncul “akuisme”, mengaku-aku.
Mereka yang mampu memahami dan menginsyafi konsep Istirja, akan berada dalam kebaikan dan menuju kebaikan selanjutnya, karena ia akan bersama Allah dan untuk Allah. Kehidupannya, harta bendanya, jabatannya dan semua yang ia miliki. Mendapatkannya tidak menimbulkan kesombongan, dan melepaskannya tidak menimbulkan kekecewaan. Karena tidak ada kecewa terhadap kehendak Allah bagi orang muslim, yang ada adalah ridho dan ihlas. Ridho dan ihlas.
Allah A’lam.