Translate

Rabu, 02 Mei 2018

Muhasabah

Rasulullah SAW pernah diinterupsi terkait dengan ijtihadnya, sebagai contoh saat pengaturan strategi Perang Badar oleh al Habab Bin Munzir RA. Alih-alih berjumawa karena dirinya seorang utusan Tuhan, justru beliau mengiyakan pendapat sahabatnya ini. Peristiwa hampir semisal terjadi menjelang peperangan Khandak. Salman Al Farisi mencetuskan pertahanan parit, dimana hal tersebut tidak dikenal oleh bangsa Arab sebelumnya.


Sekelumit tentang kisah tersebut di atas sebenarnya merupakan pelajaran berharga bagi mereka yang menjadi pemimpin, guru, bahkan murabby atau mursyd sekalipun. Bahwa betapapun tinggi derajat di hadapan para kawulo, murid, salik maupun mad’u, namun dirinya tetaplah manusia biasa yang terbuka celah lebar kesalahan maupun kekhilafan. 

Mereka yang tidak mau sesekali mendengar suara yang lain, semata-mata karena merasa lebih tahu, senior maupun berpengalaman, maka sesegeralah bertaubat,  karena dalam dirinya ada ke takabbur an yang bersifat khofy. Padahal kesombongan adalah sifat yang amat dibenci Tuhan (Allah) YME.

0 komentar:

Posting Komentar